project7alpha.com

project7alpha.com – Perusahaan-perusahaan China mengadopsi pendekatan yang lebih diam dan tidak konvensional dalam melakukan transaksi dengan Rusia, seiring dengan peningkatan tekanan sanksi ekonomi dari negara-negara Barat. Kondisi ini telah memaksa Rusia mencari alternatif jalur pembayaran internasional untuk mempertahankan perdagangan mereka.

Peralihan ke Lembaga Keuangan Skala Kecil

Dengan bank-bank besar China menghindari pembiayaan transaksi yang berkaitan dengan Rusia, perusahaan-perusahaan di China beralih ke bank-bank kecil yang beroperasi di daerah perbatasan. Mereka juga menjajaki penggunaan saluran pembiayaan alternatif, termasuk perantara uang, untuk memfasilitasi transaksi mereka.

Komentar dari Pelaku Industri di China

Seorang individu bernama Wang, yang bekerja pada perusahaan yang berbasis di Guangdong, mengungkapkan kepada Reuters bahwa saluran resmi saat ini tidak efektif untuk keperluan bisnis. Menghadapi pembatasan dari bank-bank resmi yang khawatir akan sanksi dari Amerika Serikat, perusahaannya mempertimbangkan penggunaan broker mata uang di perbatasan China-Rusia.

Kripto Sebagai Pilihan Pembayaran

Meskipun mata uang kripto dilarang di China sejak tahun 2021, seorang bankir Rusia menyatakan bahwa kripto mungkin menjadi salah satu solusi pembayaran yang tersedia. Hal ini disebabkan oleh kesulitan dalam melewati proses KYC (Kenali Pelanggan Anda) di bank-bank China.

Sikap Amerika Serikat Terhadap Hubungan China-Rusia

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyampaikan kekhawatiran terhadap peran China dalam konflik Rusia-Ukraina, menekankan bahwa dukungan China terhadap Rusia mengancam hubungan China dengan Eropa. Pernyataan ini muncul setelah pertemuan dengan diplomat senior China, Wang Yi.

Potensi Tindakan AS terhadap Institusi Keuangan China

Meski pejabat AS telah memperingatkan akan adanya kemungkinan tindakan terhadap institusi keuangan China yang memfasilitasi perdagangan, hingga saat ini Washington belum menerapkan langkah-langkah tersebut. Seorang pejabat AS menyampaikan bahwa tidak ada rencana untuk mengimplementasikan tindakan punitif dalam waktu dekat.

Tanggapan China Terhadap Sanksi

China, melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, menegaskan penolakannya terhadap sanksi unilateral yang dianggap ilegal. Menurut pernyataan tersebut, kerja sama perdagangan antara China dan Rusia tidak seharusnya terganggu oleh campur tangan pihak ketiga.

Dalam menghadapi sanksi yang diberlakukan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia, perusahaan-perusahaan China telah mengambil langkah-langkah kreatif dan tidak langsung untuk melanjutkan perdagangan. Mereka menggunakan berbagai metode, termasuk bank perbatasan kecil dan mata uang kripto, untuk mengatasi hambatan yang diciptakan oleh pembatasan internasional. Meskipun ada ancaman sanksi lebih lanjut dari AS, China tetap mempertahankan posisinya untuk mendukung perdagangan normal dengan Rusia.