project7alpha – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi melemah pada perdagangan hari ini. Pasar mengantisipasi pengumuman kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan mata uang global, termasuk rupiah.
Pada awal perdagangan Selasa, rupiah tercatat melemah 54 poin atau 0,34 persen ke level 15.935 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di 15.881 per dolar AS8. Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan bahwa pelemahan ini terjadi seiring pasar mengantisipasi pencalonan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS, yang dikenal memiliki kebijakan pro-dolar atau hawkish.
Kebijakan hawkish dolar cenderung memberikan tekanan besar pada mata uang negara-negara emerging market, termasuk rupiah. Hal ini disebabkan oleh penguatan dolar AS yang menjadi lebih menarik bagi investor global8. Selain itu, bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), kemungkinan akan mengomentari pencalonan Bessent serta prospek inflasi dan suku bunga ke depan.
Lukman Leong memproyeksikan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran 15.800 hingga 15.950 per dolar AS sepanjang perdagangan hari ini8. Dengan tekanan pelemahan yang terus membayangi, pelaku pasar diharapkan tetap memperhatikan perkembangan global, terutama terkait kebijakan The Fed dan dinamika politik di AS.
Bank Indonesia (BI) juga telah menyatakan akan melakukan intervensi di pasar valas untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. BI telah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan rupiah, termasuk dengan meningkatkan suku bunga acuan dan melakukan intervensi di pasar valas.
Selain faktor kebijakan The Fed, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh kenaikan yield obligasi pemerintah AS dan ketegangan geopolitik yang mendorong penguatan dolar AS9. Kenaikan yield obligasi pemerintah AS membuat investasi di AS lebih menarik bagi investor global, sehingga meningkatkan permintaan terhadap dolar AS.
Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi, diharapkan pelaku pasar tetap waspada dan memantau perkembangan lebih lanjut terkait kebijakan moneter The Fed dan dinamika pasar global untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.