PROJECT7ALPHA – Di jantung Tripoli, ibu kota Libya, terdapat perpaduan kuliner yang kaya akan rasa dan sejarah. Berada di persimpangan peradaban kuno dan modern, Libya memperkenalkan dunia pada masakan yang menggabungkan pengaruh Mediterania, Afrika Utara, dan Arab. Berikut ini adalah beberapa makanan favorit yang menandai keunikan kuliner Tripoli.

Couscous Libya: Kanvas Kuliner

Couscous, sering dianggap sebagai makanan nasional Libya, adalah butiran kecil dari semolina yang dikukus dan biasanya disajikan dengan sayuran dan daging. Di Tripoli, couscous sering disiapkan dengan saus merah yang dibuat dari tomat, serta daging domba, ayam, atau ikan, dan disertai dengan berbagai sayuran seperti zucchini, wortel, dan kentang. Keunikan couscous Libya terletak pada rempah-rempah yang digunakan, seperti jintan dan ketumbar, yang memberikan rasa yang unik dan menggugah selera.

Asida: Komfort dalam Mangkuk

Asida adalah hidangan tradisional Libya yang sering disajikan pada perayaan atau saat sarapan pada hari libur. Ini adalah puding terbuat dari tepung atau semolina, disajikan dengan mentega atau madu, dan kadang-kadang daging domba. Asida merupakan simbol keramahtamahan dan keriaan dalam budaya Libya.

Bazeen: Simbol Kebersamaan

Bazeen adalah hidangan unik yang terbuat dari tepung barley yang dikukus dan dibentuk menjadi bola. Ini biasanya disajikan di tengah piring besar dengan sup daging dan sayuran, dan makan dari piring yang sama merupakan kegiatan sosial yang menggabungkan keluarga dan teman.

Sharba Libya: Sup yang Menghangatkan

Sharba Libya adalah sup tomat kaya yang dibumbui dengan rempah khas Libya seperti mint kering, jintan, dan paprika. Daging domba atau ayam sering kali ditambahkan ke dalamnya bersama dengan pasta kecil atau beras. Sharba dianggap sebagai starter yang sempurna untuk makan malam atau sebagai santapan utama selama bulan puasa Ramadan.

Mbakbaka: Ragout Laut Mediterania

Mbakbaka adalah ragout ikan khas Libya yang sering disajikan di Tripoli, khususnya selama perayaan. Ini dibuat dengan ikan lokal yang dimasak dalam saus tomat pedas dengan rempah-rempah dan biasanya disajikan dengan pasta atau couscous.

Kesimpulan:

Kuliner Tripoli merupakan cerminan dari landskap dan sejarah Libya yang beragam. Makanan di kota ini tidak hanya mengenyangkan tetapi juga menawarkan pengalaman budaya yang mendalam melalui setiap suapan. Dari couscous yang lembut hingga asida yang mengenyangkan, setiap hidangan menceritakan kisah tentang tanah ini dan orang-orangnya yang hangat. Dalam kompleksitas rasa dan tradisi yang dibawa ke meja di Tripoli, kita menemukan esensi dari apa yang membuat kuliner Libya begitu istimewa dan mengundang.