project7alpha.com

project7alpha.com – Pada tahun 2024, kita akan menyaksikan sebuah fenomena langit yang menakjubkan, yaitu komet Tsuchinchan-ATLAS yang akan mendekati Bumi dengan cahaya yang seterang Venus. Komet ini memiliki potensi untuk dilihat dengan mata telanjang karena cahayanya yang sangat terang.

Sebelumnya, kita telah menyaksikan dua komet yang melintas dekat Bumi, yaitu komet C/2022 E3 (ZTF), yang dikenal sebagai ‘komet hijau besar’, dan komet 12P/Pons-Brooks, yang disebut ‘komet setan’ karena tampak menyemburkan gas seperti tanduk. Namun, kedua komet ini sulit untuk diamati kecuali jika langit benar-benar gelap, dan bahkan dengan menggunakan teropong berkualitas atau teleskop kecil, mereka hanya terlihat sebagai gumpalan cahaya samar dan kabur.

Komet pertama yang melintas tidak terlihat kemungkinannya karena berada jauh di luar orbit Jupiter, sekitar 1,09 miliar km dari Matahari. Namun, komet Tsuchinchan-ATLAS memiliki kemungkinan untuk diamati dengan jelas karena jaraknya yang lebih dekat.

Komet Tsuchinchan-ATLAS ditemukan oleh Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) di Afrika Selatan pada 22 Februari 2023. Awalnya dianggap sebagai asteroid, komet ini difoto enam minggu sebelumnya oleh Purple Mountain Observatory di sebelah timur Nanjing, China. Setelah itu, objek ini diputuskan sebagai komet yang akan datang ke arah Bumi.

Komet Tsuchinchan-ATLAS diperkirakan akan melintas dekat Bumi pada 12 Oktober 2024, dengan jarak yang sangat dekat, hanya 71 juta km. Sebelum benar-benar melintas, komet ini akan mencapai titik terdekat dengan Matahari pada 27 September 2024, dengan jarak 58 juta km.

Pada jarak yang demikian dekat, komet Tsuchinchan-ATLAS diharapkan akan bersinar dengan magnitudo kedua atau bahkan pertama, dan mungkin akan mengembangkan ekor yang menonjol, menjadi pemandangan yang menarik di langit malam pertengahan Oktober 2024.

Komet Tsuchinchan-ATLAS datang langsung dari awan Oort, sebuah wilayah yang jauh di luar tata surya dan diperkirakan mengandung miliaran hingga triliunan komet. Ilmuwan memperingatkan bahwa komet ini memiliki eksentrisitas orbital yang tinggi, yaitu 1.0001081.

Komet Tsuchinchan-ATLAS dilapisi oleh bahan yang mudah menguap, bahkan ketika masih jauh dari Matahari, sehingga lonjakan kecerahannya berumur pendek. Namun, semakin dekat dengan Matahari, kecerahan komet ini diharapkan akan semakin lambat atau bahkan berhenti.

Sebagian besar komet dari awan Oort tidak menunjukkan kinerja yang mengesankan, hanya melintasi orbit Mars dengan kecerahan stabil yang mulai melemah. Namun, dalam kasus komet Tsuchinchan-ATLAS, penurunan kecerahan diharapkan akan terjadi secara tiba-tiba, sebagai penanda akhir dari kinerja komet yang memburuk.

Sebelum mendekat dan melintas di dekat Bumi, komet Tsuchinchan-ATLAS akan mencapai titik orbit pada akhir Juli. Jika cahayanya semakin cerah setelah Juli, kemungkinan komet ini akan menarik perhatian. Sebaliknya, jika cahayanya meredup atau bahkan berhenti, seluruh pertunjukan menakjubkan ini akan gagal.