project7alpha.com

project7alpha.com – Jens Stoltenberg, Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), menyampaikan kekecewaannya terhadap China yang terus memberikan dukungan kepada Rusia dalam agresinya terhadap Ukraina. Dalam pernyataan yang disiarkan oleh Reuters tanggal 26 April, Stoltenberg menyerukan kepada China untuk mengakhiri hubungan mereka dengan Rusia demi memelihara dan memperbaiki hubungan dengan negara-negara Barat.

Implikasi Dukungan Teknologi dan Pertahanan China kepada Rusia

Keterlibatan Beijing dalam Konflik Ukraina:
Stoltenberg menyoroti bahwa kerjasama pertahanan antara Beijing dan Moskwa memiliki dampak signifikan terhadap konflik di Ukraina. Spesifiknya, dia menyinggung tentang pasokan mikroelektronika dari China yang digunakan Rusia untuk pembuatan peralatan militer, serta dukungan China dalam peningkatan kapabilitas satelit Rusia. Pernyataan ini diberikan sehubungan dengan pertemuan yang dihadirinya di Berlin, Jerman.

Kesalahan Strategis Ketergantungan Barat pada Rusia

Evaluasi Ketergantungan Energi Terhadap Rusia:
Lebih lanjut, Stoltenberg mengakui bahwa negara-negara Barat dan NATO telah membuat kesalahan dengan menjadi terlalu bergantung pada minyak dan gas Rusia. Dia memperingatkan bahwa ketergantungan pada China dalam hal finansial, bahan baku, dan teknologi dapat menciptakan kerentanan yang serupa.

Dinamika Hubungan China-Rusia dan Reaksi Internasional

Penguatan Hubungan Bilateral China-Rusia:
Menurut data yang dirilis, hubungan perdagangan antara China dan Rusia telah mengalami peningkatan, mencapai angka US$240,1 miliar pada tahun 2023. Ini menandakan penguatan hubungan ekonomi dan pertahanan, termasuk perjanjian ‘tanpa batas’ yang disepakati pada Februari 2022. Di samping itu, AS dan negara-negara Barat telah memberikan sanksi kepada Rusia, namun sanksi tersebut belum tampak efektif dan malah mengurangi sumber energi Barat.

Rencana Pertemuan Antara Pemimpin Rusia dan China:
Rencana pertemuan antara Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden China, Xi Jinping, di bulan Mei mendatang telah diumumkan, yang mengindikasikan adanya persiapan untuk diskusi dan kesepakatan bilateral lebih lanjut.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menyuarakan keprihatinan terhadap dukungan berkelanjutan China terhadap Rusia dalam konflik dengan Ukraina dan menekankan pentingnya China untuk memutuskan hubungan ini jika mereka berniat menjalin relasi yang lebih harmonis dengan Barat. Kritik ini muncul di tengah peningkatan hubungan ekonomi dan pertahanan antara China dan Rusia, serta reaksi berupa sanksi dari negara-negara Barat yang belum mencegah eskalasi dukungan dari Beijing ke Moskwa.