PROJECT7ALPHA – Schnitzel adalah sebuah hidangan yang telah menjadi sinonim dengan kelezatan masakan Eropa, khususnya di negara-negara berbahasa Jerman seperti Austria dan Jerman. Dengan tekstur luar yang renyah dan daging di dalam yang lembut, schnitzel tidak hanya merayakan kekayaan rasa tapi juga tradisi kuliner yang telah diwariskan turun-temurun. Artikel ini akan menggali asal-usul, variasi, dan tips untuk menyajikan schnitzel yang sempurna.

Sejarah dan Asal-Usul:
Schnitzel, yang berarti ‘potongan daging tipis’ dalam bahasa Jerman, adalah sepotong daging, biasanya dari babi atau ayam, yang dipukul tipis, dilapisi dengan tepung, telur, dan remah roti, kemudian digoreng hingga berwarna keemasan. Walaupun sering diasosiasikan dengan Austria, di mana Wiener Schnitzel menjadi ikonik, hidangan ini memiliki akar yang luas di Eropa, dengan variasi yang ditemukan di banyak negara.

Variasi Schnitzel:

  • Wiener Schnitzel: Versi klasik dari Austria, biasanya dibuat dengan daging veal.
  • Schnitzel Wiener Art: Versi Jerman yang mirip, tetapi sering dibuat dengan daging babi.
  • Parmo: Varian dari Inggris, disajikan dengan saus bechamel dan keju.
  • Cotoletta alla milanese: Mirip dengan Wiener Schnitzel, namun berasal dari Milan, Italia.
  • Escalope: Prancis juga memiliki versi schnitzel yang disebut escalope, yang biasanya dilapisi dengan saus.

Persiapan dan Penyajian:
Langkah pertama dalam membuat schnitzel adalah menyiapkan daging. Daging harus dipukul hingga tipis untuk memastikan bahwa ia akan matang dengan cepat dan merata saat digoreng. Setelah itu, daging dilapisi dengan tepung, dicelupkan ke dalam telur yang telah dikocok, dan dilapisi dengan remah roti. Penting untuk memastikan bahwa lapisan remah roti menempel dengan baik agar hasil akhirnya renyah.

Menggoreng schnitzel membutuhkan minyak yang cukup dan panas yang tepat. Minyak harus cukup panas sehingga schnitzel segera menggoreng saat masuk ke dalamnya, tetapi tidak terlalu panas hingga membuat remah roti terbakar sebelum daging matang. Biasanya, schnitzel disajikan dengan irisan lemon, dan di Austria, sering kali disajikan dengan salad kentang.

Kesimpulan:
Schnitzel adalah hidangan yang sederhana namun kaya rasa. Dengan kehadirannya yang merentang dari Austria hingga Italia dan bahkan beradaptasi ke dalam masakan Inggris, schnitzel telah menunjukkan daya tarik universalnya. Apakah Anda seorang penggemar masakan klasik atau hanya mencari sesuatu yang baru untuk dicoba di dapur, schnitzel menawarkan kelezatan yang tak lekang oleh waktu dan mudah untuk disesuaikan dengan selera Anda. Dengan pemahaman yang tepat tentang teknik dasar dan sedikit kreativitas, Anda dapat membawa kelezatan schnitzel ke meja makan Anda sendiri.