pernikahan-sesama-jenis-di-asia-lonjakan-popularitas-yang-kini-mulai-terhenti

project7alpha.com  Jakarta — Bendera pelangi berkibar dengan gagah di tengah hiruk-pikuk distrik perbelanjaan Siam, Bangkok, saat pasangan gay dan lesbian berjalan bergandengan tangan. Mereka merayakan pencapaian besar di Thailand, setelah Senat negara tersebut meloloskan rancangan undang-undang (RUU) kesetaraan pernikahan, sebuah langkah yang dinanti-nanti oleh komunitas LGBTQ.

Meskipun upacara perayaan tersebut bersifat simbolis, harapan bahwa pernikahan sesama jenis akan segera dilegalkan menjadi semakin nyata. “Ketika saya masih muda, orang-orang berkata bahwa orang seperti kami tidak bisa punya keluarga, tidak bisa punya anak, jadi pernikahan tidak mungkin dilakukan,” ungkap Pokpong Jitjaiyai, seorang warga Bangkok yang sangat menantikan perubahan ini. Kini, dengan undang-undang yang hampir disahkan, ia merasa bisa dengan bebas mengungkapkan identitasnya. “Sekarang saya bisa dengan bebas mengatakan bahwa saya gay,” tambah Pokpong, yang berencana menikahi pasangannya, Watit Benjamonkolchai.

pernikahan-sesama-jenis-di-asia-lonjakan-popularitas-yang-kini-mulai-terhenti

RUU yang disahkan pada bulan Juni ini hanya tinggal menunggu persetujuan dari raja. Jika disetujui, Thailand akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang melegalkan pernikahan sesama jenis, setelah Taiwan pada tahun 2019 dan Nepal pada 2023, menempatkan Thailand sebagai negara ketiga di Asia yang mengambil langkah ini.

Namun, meski ada kemajuan yang menggembirakan di Thailand, perkembangan lebih lanjut di kawasan Asia tampaknya masih menemui hambatan. Banyak negara di wilayah ini belum menunjukkan tanda-tanda akan mengikuti jejak Thailand dalam waktu dekat. Menurut Suen Yiu-tung, seorang profesor studi gender dari Universitas Cina Hong Kong, “Faktanya, tidak banyak pemerintah di Asia yang bergerak secara proaktif seperti Thailand.”

Di tengah perayaan yang berlangsung di Thailand, masih ada ketidakpastian mengenai kapan atau apakah negara-negara lain di Asia akan mengesahkan undang-undang serupa. Bagi banyak orang, perjalanan menuju kesetaraan pernikahan di Asia masih panjang, namun langkah yang diambil Thailand memberikan harapan bahwa perubahan perlahan-lahan mungkin terjadi.