project7alpha – Harga minyak dunia mengalami penurunan signifikan sebesar 5% pada hari Selasa (12/11), menyentuh level terendah dalam hampir sembilan bulan. Penurunan ini terjadi setelah OPEC memangkas pandangan permintaan minyak global dan diperkuat oleh penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya.
Harga minyak mentah berjangka Brent ditutup turun US$3,77 atau 4,9% menjadi US$73,75 per barel. Ini merupakan level terendah sejak Desember 2023. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga mengalami penurunan yang signifikan, turun lebih dari 5% dan menyentuh level terendah dalam tiga tahun terakhir 81012.
Penurunan harga minyak ini dipicu oleh beberapa faktor utama. Pertama, OPEC memangkas pandangan permintaan minyak global, yang menambah ketidakpastian di pasar. Kedua, penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya juga berkontribusi pada penurunan harga minyak, karena minyak diperdagangkan dalam dolar AS dan menjadi lebih mahal bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lainnya.
Penurunan harga minyak ini memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi global. Negara-negara produsen minyak seperti Arab Saudi, Rusia, dan Venezuela akan mengalami tekanan keuangan karena pendapatan dari ekspor minyak menurun. Di sisi lain, negara-negara konsumen minyak seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa mungkin akan mengalami penurunan biaya energi, yang dapat meringankan beban inflasi.
Para analis memperkirakan bahwa harga minyak mungkin akan tetap rendah dalam jangka pendek, terutama jika permintaan global tidak meningkat secara signifikan. Namun, beberapa pakar juga berpendapat bahwa harga minyak tidak akan tetap rendah dalam jangka panjang karena faktor-faktor seperti investasi yang rendah di sektor minyak dan gas serta potensi kenaikan permintaan di masa depan.
Penurunan harga minyak dunia sebesar 5% pada hari Selasa (12/11) menunjukkan ketidakpastian yang signifikan di pasar energi global. Penurunan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk pemangkasan pandangan permintaan oleh OPEC dan penguatan dolar AS. Meskipun penurunan harga minyak dapat memberikan manfaat bagi negara-negara konsumen, dampaknya pada ekonomi global tetap menjadi perhatian utama.