Duel Lintas Jagat: Dua Tembok Besar Alex Pereira Sebelum Epik Vs Usyk

project7alpha – Juara kelas berat ringan UFC, Alex Pereira, membuat kejutan dengan mengungkapkan ambisinya untuk bertarung melawan juara tinju kelas berat Oleksandr Usyk dalam wawancara eksklusif dengan ESPN. Meski begitu, petarung asal Brasil itu mengakui masih ada dua tantangan besar yang harus diatasi sebelum pertarungan lintas olahraga tersebut terwujud.

Latar Ambisi Pereira

Pereira, yang baru saja mempertahankan sabuk UFC setelah mengalahkan Jiří Procházka di UFC 303, menyatakan bahwa pertarungan melawan Usyk adalah “mimpi personal”. “Saya ingin membuktikan bahwa seni bela diri tak terbatas. Saya punya latar belakang kickboxing, dan Usyk adalah legenda tinju. Ini akan menjadi ujian terbaik,” ujarnya.

Rencananya, Pereira ingin pertarungan digelar pada Desember 2024 di Las Vegas. Namun, dua hal menghalangi:

  1. Persetujuan UFC: Kontrak eksklusif Pereira dengan UFC mengharuskannya mendapat izin dari promotor untuk bertarung di luar MMA. Presiden UFC, Dana White, sebelumnya menolak permintaan serupa dari Conor McGregor saat ingin melawan Floyd Mayweather pada 2017.
  2. Kelas Berat: Usyk (98 kg) saat ini bertarung di kelas berat tinci (over 90,7 kg), sementara Pereira (93 kg) harus menambah massa otot secara signifikan untuk menyaingi fisik petinju Ukraina itu.

Respons Usyk dan Dunia Tinju

Usyk, yang sedang fokus pada pertarungan ulang melawan Tyson Fury pada Desember 2024, menyambut tantangan ini dengan skeptis. “Saya menghormati Pereira, tapi ini bukan game. Tinju punya aturan berbeda. Jika dia serius, saya siap, tapi jangan hanya jadi gimmick,” kata Usyk di kanal YouTube-nya.

Promotor tinci Top Rank, Bob Arum, juga meragukan keseriusan pertarungan ini. “Ini mungkin hanya strategi promosi. Tapi jika UFC setuju, kami terbuka untuk diskusi,” ujarnya.

duel-lintas-jagat-dua-tembok-besar-alex-pereira-sebelum-epik-vs-usyk

Analisis Rintangan

  • Persaingan Promotor: UFC dan dunia tinju jarang berkolaborasi. Dana White dikenal protektif terhadap atletnya, sementara Usyk terikat dengan kontrak bersama Matchroom Boxing.
  • Risiko Cedera: Pereira harus menjalani dua pertarungan di UFC sebelum Desember, termasuk melawan Magomed Ankalaev. Cedera bisa menggagalkan rencana.

Dukungan Publik

Meski diragukan banyak pihak, fans MMA dan tinju menyambut hangat ide ini. Tagar #PereiraVsUsyk menjadi trending di X (Twitter) dengan lebih dari 50 ribu cuitan. “Ini akan lebih seru daripada Mayweather vs McGregor!” tulis salah satu pengguna.

Jalannya Negosiasi

Pereira mengaku telah berbicara dengan manajernya untuk mendekati tim Usyk. “Saya siap naik ke kelas berat dan ikut aturan tinju. Dana (White) tahu ini bisa jadi pertarungan terbesar dalam sejarah,” tambahnya.

Jika terwujud, pertarungan ini diprediksi menghasilkan lebih dari $300 juta dari penjualan tiket dan pay-per-view, mengalahkan rekor McGregor vs Mayweather ($550 juta).

Pereira akan kembali ke octagon pada September 2024 melawan Ankalaev. Performanya di laga ini mungkin akan menjadi penentu apakah UFC memberi lampu hijau untuk petualangan barunya melawan Usyk. Sementara itu, dunia olahraga menanti apakah dua raksasa ini bisa menjawab tantangan terbesar mereka: kolaborasi ego dan aturan.