project7alpha – Banjir besar melanda sejumlah wilayah di Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu (22/1) malam hingga Kamis (23/1) pagi. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Rabu sore menyebabkan sungai-sungai meluap dan merendam ratusan rumah serta beberapa sekolah.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, banjir terparah terjadi di Kecamatan Astanajapura, Kecamatan Losari, dan Kecamatan Pabedilan. Di ketiga kecamatan tersebut, lebih dari 500 rumah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Selain rumah, beberapa sekolah juga terendam, sehingga proses belajar mengajar terpaksa dihentikan sementara.
Salah satu warga Astanajapura, Siti Nurhayati (45), mengungkapkan kekhawatirannya. “Air mulai naik sekitar pukul 21.00 WIB dan terus bertambah tinggi hingga subuh. Kami sekeluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi,” ujarnya.
BPBD Kabupaten Cirebon bersama dengan TNI, Polri, dan relawan segera melakukan evakuasi dan pendistribusian bantuan logistik kepada para korban banjir. “Kami telah mengerahkan personel untuk membantu evakuasi warga dan mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan dan minuman bagi para pengungsi,” kata Kepala BPBD Kabupaten Cirebon, Agus Sugiarto.
Selain evakuasi, BPBD juga melakukan pemantauan dan penanganan di lokasi-lokasi yang terdampak banjir. “Kami terus memantau kondisi sungai dan saluran drainase untuk mencegah banjir susulan. Kami juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat penanganan,” tambah Agus.
Banjir ini juga mempengaruhi aktivitas sekolah. Beberapa sekolah di Kecamatan Astanajapura dan Losari terpaksa diliburkan karena gedung sekolah terendam air. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H. Asep Junaedi, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyesuaian jadwal belajar mengajar untuk mengatasi keterlambatan akibat banjir.
“Kami akan menyesuaikan jadwal belajar mengajar dan memberikan bantuan psikososial kepada siswa yang terdampak banjir. Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memastikan fasilitas sekolah dapat digunakan kembali secepatnya,” ujar Asep.
Sementara itu, warga yang terdampak banjir mulai membersihkan rumah dan harta benda mereka yang terendam. “Kami berharap pemerintah dapat segera memperbaiki saluran drainase dan sungai agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” kata Siti Nurhayati.
BPBD Kabupaten Cirebon mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan. “Kami mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan. Bagi warga yang terdampak banjir, segera mengungsi ke tempat yang lebih aman dan jangan kembali ke rumah sebelum kondisi benar-benar aman,” kata Agus Sugiarto.
Dengan kerja sama antara pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat, diharapkan penanganan banjir di Cirebon dapat segera diselesaikan dan warga dapat kembali beraktivitas normal. Semoga bencana ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih siap dan waspada dalam menghadapi musim hujan.