project7alpha – Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi mengumumkan pada Senin, 3 Maret 2025, bahwa tarif impor sebesar 25% untuk produk dari Kanada dan Meksiko akan mulai berlaku pada 4 Maret 2025. Keputusan ini menandai eskalasi kebijakan proteksionis AS yang berpotensi memicu perang dagang di kawasan Amerika Utara.
Kebijakan Trum
Trump menegaskan bahwa tarif ini ditujukan untuk membatasi arus imigrasi ilegal dan perdagangan fentanil—zat opioid mematikan—yang menurutnya masih “mengalir deras” dari perbatasan kedua negara1910. Namun, kebijakan ini juga bertujuan memperbaiki defisit perdagangan AS dengan Kanada dan Meksiko, serta mendorong relokasi pabrik ke AS.
Detail Tarif
- 25% untuk mayoritas produk dari kedua negara, termasuk otomotif, baja, aluminium, dan obat-obatan.
- 10% untuk produk energi Kanada seperti minyak, gas alam, dan listrik—konsesi untuk negara bagian AS yang bergantung pada pasokan energi Kanada1912.
- Tarif tambahan 20% untuk impor China juga akan berlaku pada 4 Maret, naik dari 10% sebelumnya.
Dampak Ekonomi
Pengumuman ini langsung mengguncang pasar saham AS, dengan indeks S&P 500 turun 1,76%—kerugian terburuk sejak Desember 2024. Ekonom memperingatkan risiko inflasi dan gangguan rantai pasok global, terutama di sektor otomotif yang bergantung pada komponen dari Meksiko dan Kanada.
Respons Kanada dan Meksiko
- Kanada mengancam pembalasan dengan tarif 25% pada produk AS senilai $155 miliar, termasuk barang dari negara bagian yang mendukung Trump914. Menteri Luar Negeri Kanada, Mélanie Joly, menyebut kebijakan ini sebagai “ancaman eksistensial” bagi pekerja Kanada.
- Meksiko telah menyiapkan “Rencana B” dengan langkah tarif dan non-tarif, meskipun Presiden Claudia Sheinbaum menyatakan dialog dengan AS masih berjalan.