project7alpha – Rusia mengumumkan status darurat tingkat federal setelah dua kapal tanker berbendera Rusia mengalami kerusakan parah akibat badai di Selat Kerch, Laut Hitam, pada 15 Desember 2024. Insiden ini menyebabkan tumpahan minyak besar-besaran yang telah mencemari sekitar 55 kilometer garis pantai dan menimbulkan kerusakan lingkungan yang serius.
Kapal tanker Volgoneft-212 dan Volgoneft-239 mengalami kerusakan parah selama badai, menyebabkan ribuan ton minyak berat, yang dikenal sebagai mazut, tumpah ke laut. Minyak ini telah mencemari sekitar 55 kilometer garis pantai di wilayah Krasnodar, Rusia, dan menyebabkan kematian massal burung serta kerusakan ekosistem laut lainnya.
Presiden Vladimir Putin telah memimpin konsultasi untuk menangani krisis ini, dan Sergei Aksyonov, kepala Crimea yang diangkat oleh Moskow, telah mengumumkan status darurat federal. Kementerian Situasi Darurat Rusia juga telah menetapkan status darurat ini secara formal. Namun, respons pemerintah telah dikritik karena dianggap tidak cukup dan tidak terkoordinasi.
Ribuan sukarelawan telah turun tangan untuk membantu membersihkan tumpahan minyak, namun mereka menghadapi tantangan besar karena kekurangan peralatan berat dan sumber daya yang memadai. Banyak dari mereka hanya dilengkapi dengan sekop dan kantong plastik, yang tidak cukup untuk menangani skala bencana ini. Para ahli lingkungan seperti Viktor Danilov-Danilyan telah menyoroti pentingnya penggunaan mesin berat untuk membersihkan residu minyak yang masih ada di laut dan terus mencemari pantai.
Insiden ini diperkirakan akan memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap lingkungan dan ekonomi lokal. Menurut Danilov-Danilyan, lebih dari 200.000 ton tanah di sepanjang garis pantai telah terkontaminasi, dan tingkat polusi yang tinggi ini bisa menghancurkan pariwisata lokal. Pantai-pantai mungkin akan ditutup untuk musim semi dan musim panas mendatang, yang akan berdampak besar pada ekonomi wilayah tersebut.
Insiden tumpahan minyak di Laut Hitam ini telah menimbulkan krisis lingkungan yang serius dan memerlukan upaya besar untuk membersihkan dan memulihkan ekosistem yang terkena dampak. Meskipun pemerintah Rusia telah mengumumkan status darurat dan mengalokasikan dana federal untuk upaya pembersihan, tantangan besar masih dihadapi dalam menangani bencana ini secara efektif. Dukungan dari sukarelawan dan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah dan organisasi lingkungan diperlukan untuk mengatasi krisis ini dan memastikan pemulihan yang berkelanjutan.