project7alpha – Banjir yang melanda Jakarta akibat hujan deras sejak beberapa hari terakhir telah memaksa ratusan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Data terbaru menyebutkan bahwa 198 jiwa telah mengungsi di mushalla dan rusunawa di beberapa wilayah Jakarta.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir telah mempengaruhi 307 lingkungan yang tersebar di 97 kelurahan di 33 kecamatan. Total ada 4.830 keluarga atau 15.517 jiwa yang terdampak, dengan 5.986 jiwa di antaranya mengungsi di tempat penampungan sementara.
Di Jakarta Barat, banjir telah mempengaruhi 108 lingkungan di 23 kelurahan di delapan kecamatan, dengan 8.237 jiwa dari 2.738 keluarga yang terdampak. Sekitar 1.668 jiwa telah dievakuasi ke dua lokasi penampungan.
Sementara itu, di Jakarta Timur, banjir telah mempengaruhi 60 lingkungan di 27 kelurahan di tujuh kecamatan. Saat ini, 1.800 pengungsi telah ditampung di enam tempat penampungan sementara.
BPBD DKI Jakarta juga melaporkan bahwa banjir telah mempengaruhi beberapa pusat bisnis dan komersial di Jakarta, seperti di kawasan Mangga Dua dan Kelapa Gading, yang mengalami kelumpuhan akibat banjir.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengerahkan berbagai upaya untuk menangani bencana ini, termasuk mendistribusikan bantuan logistik ke tempat-tempat penampungan pengungsi. Bantuan yang diberikan meliputi makanan siap saji, air mineral, selimut, dan perlengkapan keluarga.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan bahwa banjir ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 150 mm dalam sehari. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan sistem drainase dan perencanaan tata ruang yang lebih baik untuk mencegah banjir di masa depan.
Dengan adanya bantuan dan upaya evakuasi yang terus dilakukan, diharapkan para pengungsi dapat segera kembali ke rumah mereka dengan aman dan kondisi banjir dapat segera surut.