project7alpha – Harga Bitcoin mengalami penurunan signifikan setelah bursa kripto Bybit mengalami peretasan besar-besaran yang mengakibatkan kerugian sekitar USD 1,5 miliar. Peretasan ini dilakukan oleh kelompok peretas Lazarus Group yang didukung oleh Korea Utara, dan dianggap sebagai salah satu peretasan terbesar dalam sejarah industri kripto.
Pada 21 Februari 2025, Bybit mengumumkan bahwa mereka telah menjadi korban peretasan yang mengakibatkan hilangnya sekitar 401.346 ETH (Ethereum) senilai sekitar USD 1,4 miliar. Peretasan ini terjadi saat Bybit mencoba melakukan transfer internal antara dompet dingin dan dompet panas mereka. Namun, pelaku jahat berhasil mengambil alih kendali dan mentransfer semua ETH ke alamat yang tidak dikenal.
Berita peretasan ini langsung menyebabkan kepanikan di pasar kripto, menyebabkan harga Bitcoin dan sebagian besar altcoin anjlok. Harga Bitcoin turun lebih dari 2% dalam hitungan menit setelah berita tersebut mencuat, dan terus terkoreksi hingga kembali ke level USD 95.000, turun hampir 4% dalam 24 jam terakhir34. Ethereum juga mengalami penurunan yang signifikan, dengan harga turun sekitar 4% menjadi USD 2.65.
CEO Bybit, Ben Zhou, mengonfirmasi peretasan tersebut dan menyatakan bahwa bursa tersebut telah mencoba melakukan transfer internal antara dompet dingin dan dompet panasnya. Namun, pelaku jahat berhasil mengambil alih kendali dan mentransfer semua ETH ke alamat yang tidak dikenal. Zhou juga menegaskan bahwa semua penarikan dapat dilakukan karena hanya satu dompet bursa yang telah disusupi.
Blockchain investigator terkenal, ZachXBT, menyoroti perkembangan tersebut di akun Telegram-nya, yang menunjukkan bahwa sumbernya telah mengonfirmasi bahwa peristiwa ini adalah ‘insiden keamanan’. Arkham Intelligence, sebuah platform data blockchain, juga menawarkan hadiah dan melakukan investigasi untuk menemukan pelaku di balik peretasan Bybit. Mereka mengonfirmasi bahwa Lazarus Group adalah dalang di balik peretasan ini.
Lazarus Group, yang didukung oleh Korea Utara, telah dikenal sebagai salah satu kelompok peretas paling berbahaya di dunia kripto. Mereka telah bertanggung jawab atas beberapa peretasan besar, termasuk peretasan terhadap Ronin Network senilai USD 625 juta pada Maret 2022 dan peretasan terhadap Harmony’s Horizon bridge senilai USD 100 juta pada Juni 2022.
Peretasan besar-besaran terhadap Bybit ini menunjukkan betapa rapuhnya keamanan di industri kripto dan betapa pentingnya peningkatan langkah-langkah keamanan untuk melindungi aset digital. Meskipun Bybit telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa semua penarikan dapat dilakukan dan bursa tetap beroperasi, dampak dari peretasan ini akan terus dirasakan oleh pasar kripto dalam beberapa waktu ke depan.