Penemuan 5 Kerangka Tengkurap dengan Tangan Dilipat di Dada Picu Pertanyaan Besar

project7alpha – Ekskavasi di situs Kumitir, yang dipercaya sebagai istana Bhre Wengker di Desa Kumitir, Jatirejo, Mojokerto, kembali menyingkap misteri besar. Tim arkeolog yang melakukan penggalian di situs tersebut menemukan 5 kerangka manusia yang dikubur dengan posisi yang tidak lazim. Kelima kerangka ini ditemukan dalam posisi tengkurap dengan wajah menghadap tanah, sementara kedua tangan terlipat di depan dada. Temuan ini menimbulkan banyak pertanyaan dan memicu spekulasi mengenai konteks serta sejarah di balik penguburan yang tidak biasa ini.

Delta Bayu Murti, tenaga ahli paleoantropologi dari Departemen Antropologi Fisip Unair, menjelaskan bahwa posisi penguburan ini tidak normal atau lazim ditemukan dalam konteks penguburan tradisional di Nusantara. “Semua jasad dikubur dengan posisi tengkurap, kepala lurus menghadap ke bawah, dan kedua tangan terlipat di depan dada,” jelas Delta.

Dalam tradisi penguburan di banyak kebudayaan, biasanya jasad diletakkan telentang dengan tangan terlipat di samping tubuh atau di perut. Namun, penguburan dengan posisi tengkurap seperti ini jarang ditemukan dan sering kali memiliki makna tertentu yang masih menjadi misteri. Beberapa spekulasi mencuat, mulai dari dugaan adanya perlakuan khusus terhadap individu-individu ini, hingga teori bahwa mereka mungkin memiliki status sosial atau situasi khusus yang memengaruhi cara mereka dikubur.

“Posisi penguburan tengkurap dapat diasosiasikan dengan hukuman atau rasa tidak hormat terhadap individu yang dikubur,” ujar Delta. Namun, ia juga menekankan bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mendapatkan konteks yang lebih jelas mengenai latar belakang sejarah dan budaya dari penguburan ini.

penemuan-5-kerangka-tengkurap-dengan-tangan-dilipat-di-dada-picu-pertanyaan-besar

Situs Kumitir dipercaya sebagai lokasi istana Bhre Wengker, salah satu tokoh penting dalam sejarah Majapahit. Penemuan ini semakin menarik perhatian para arkeolog dan sejarawan karena situs tersebut memiliki nilai historis yang tinggi. Bhre Wengker sendiri dikenal sebagai salah satu penguasa daerah Wengker (sekarang Ponorogo) yang memiliki peran penting dalam sejarah Majapahit.

Penemuan kerangka manusia dalam posisi yang tidak lazim ini menambah misteri di situs yang sudah lama menjadi objek penelitian tersebut. Tim ekskavasi masih terus melakukan penggalian dan penelitian untuk mengetahui lebih banyak tentang siapa individu-individu ini, serta apa peran mereka dalam sejarah di sekitar kawasan Kumitir.

Penemuan lima kerangka manusia dengan kondisi ini tentu memunculkan banyak spekulasi di kalangan arkeolog, sejarawan, dan masyarakat umum. Apakah kelima individu ini merupakan bagian dari ritual khusus, hukuman, atau mungkin terkait dengan tradisi penguburan yang belum banyak diketahui dari masa Majapahit? Atau, apakah mereka korban dari suatu konflik atau peristiwa besar yang terjadi di masa lalu?

Delta Bayu Murti menjelaskan bahwa penelitian lanjutan, termasuk analisis karbon dan penelitian antropologis, diperlukan untuk memastikan usia kerangka serta mengungkap informasi lebih lanjut mengenai latar belakang mereka. “Kami perlu melakukan analisis mendalam untuk menentukan usia, jenis kelamin, serta kemungkinan penyebab kematian dari kelima individu ini,” tambahnya.

penemuan-5-kerangka-tengkurap-dengan-tangan-dilipat-di-dada-picu-pertanyaan-besar

Ekskavasi di situs Kumitir diperkirakan masih akan berlangsung beberapa waktu, mengingat luasnya area dan pentingnya situs ini dalam memahami sejarah Majapahit. Tim arkeolog dan ahli antropologi bekerja sama untuk mengungkap lebih banyak petunjuk dari penemuan ini, serta mencari jawaban atas berbagai pertanyaan yang timbul dari penguburan yang tidak lazim ini.

Dengan semakin banyaknya temuan arkeologis di situs Kumitir, diharapkan kita akan mendapatkan lebih banyak gambaran tentang kehidupan, tradisi, dan sejarah masyarakat yang pernah hidup di sekitar istana Bhre Wengker ini. Penemuan lima kerangka manusia dalam posisi tengkurap ini menambah kompleksitas dan keunikan situs Kumitir, yang bisa membuka bab baru dalam pemahaman kita tentang masa lalu Indonesia, khususnya era Majapahit.

Penemuan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa sejarah Nusantara masih menyimpan banyak misteri yang menunggu untuk diungkap. Sementara itu, publik dan para peneliti terus menunggu hasil penelitian lebih lanjut yang diharapkan bisa menjelaskan latar belakang dan makna di balik penguburan yang tidak biasa ini.