project7alpha – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melemah terbatas pada sesi perdagangan hari ini, Kamis (19/12/2024). Pada penutupan bursa kemarin, IHSG ditutup melemah ke level 7.107, atau turun 49,85 poin setara 0,70 persen.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan bahwa efek window dressing semakin tidak terasa. Pasalnya, di tengah penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, pasar saham justru turun tajam. The Fed mengindikasikan langkah yang lebih longgar dan berhati-hati terkait kebijakan suku bunganya usai memangkas satu persen dari puncaknya.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.100 – 7.220,” kata dia dalam analisisnya, Kamis (19/12/2024).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan bahwa IHSG ditutup di bawah support Fibonacci 7.112 pada perdagangan Rabu. Hal ini mengindikasikan adanya kemungkinan untuk menguji kembali support fraktal 7.041 atau bahkan melanjutkan tren turunnya menuju 6.985 jika terjadi penembusan di bawah level tersebut.
“Level support IHSG berada di 7.041, 6.958, dan 6.875, sementara level resistennya di 7.216, 7.263, 7.297, dan 7.345. Indikator MACD menunjukkan sinyal death cross,” terang dia.
The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25% – 4,50%. Namun, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa penurunan lebih lanjut dalam biaya pinjaman bergantung pada kemajuan lebih lanjut dalam menurunkan inflasi yang sangat tinggi. Pernyataan Powell yang eksplisit mengenai perlunya kehati-hatian mengejutkan Wall Street, membuat saham-saham melemah tajam dan mendorong mundurnya perkiraan pasar mengenai seberapa besar kemungkinan penurunan biaya pinjaman pada tahun mendatang.
Direktur Investasi KISI Asset Management, Arfan F. Karniody, mengatakan bahwa IHSG tidak akan mengalami banyak perubahan kendatipun The Fed memangkas suku bunga acuannya. Sebab, IHSG saat ini tersengat oleh kondisi depresiasi rupiah hingga ke level Rp16.000 per dolar AS.
Senada, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, juga menuturkan sulitnya IHSG bangkit saat ini disebabkan melemahnya nilai tukar rupiah. Melemahnya rupiah hingga menyentuh level psikologis Rp16.000 diakibatkan European Central Bank (ECB) dan Bank Sentral Swiss yang memangkas suku bunga acuannya, sehingga memicu capital inflow ke AS serta membuat penguatan dolar AS.
“Pelemahan lanjutan rupiah menimbulkan kekhawatiran investor terhadap keputusan RDG Bank Indonesia [BI] pada pekan ini,” kata Valdy.
Sementara itu, Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menilai capital outflow investor asing pun masih menjadi sentimen bagi pergerakan IHSG. Pasar juga dihadapkan oleh kebijakan pemerintah pada awal 2025, dengan pemerintah yang akan memberlakukan tarif PPN sebesar 12%. Pilarmas Sekuritas menuturkan kenaikan tarif PPN tersebut akan berdampak pada daya beli masyarakat sehingga akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Rekomendasi Saham
Berikut adalah beberapa rekomendasi saham dari beberapa perusahaan sekuritas:
- Pilarmas Investindo
- SSMS: Last price 1.060, support 1.020, resistance 1.085, target 1.075
- DEWA: Last price 114, support 111, resistance 120, target 119
- JPFA: Last price 1.930, support 1.830, resistance 1.965, target 1.960
- Binaartha Sekuritas
- SMGR: Speculative buy, support 3.240, resistance 4.060 – 4.650, target 4.060
- MNC Sekuritas
- ADRO: Buy on weakness 2.280 – 2.330, stoploss below 2.250, target 2.400 – 2.480
- CUAN: Buy on weakness 8.200 – 8.725, stoploss below 6
Dengan berbagai analisis dan rekomendasi saham di atas, diharapkan investor dapat membuat keputusan yang tepat dalam berinvestasi pada perdagangan hari ini.