project7alpha – Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meletus meskipun statusnya telah diturunkan menjadi Level III (Siaga). Letusan terbaru ini menunjukkan bahwa gunung berapi tersebut masih aktif dan berpotensi membahayakan.
Pada siang hari ini, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan letusan yang cukup signifikan. Meskipun status gunung telah diturunkan menjadi Siaga pada 4 November 2024 setelah sebelumnya berada di Level IV (Awas), letusan ini mengingatkan bahwa ancaman dari gunung berapi tersebut belum sepenuhnya berakhir.
Letusan terbaru ini mengakibatkan beberapa dampak di sekitar area gunung. Beberapa desa di sekitar gunung dilaporkan mengalami hujan abu vulkanik yang cukup tebal. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang. Pemerintah setempat juga telah menyiapkan posko evakuasi dan bantuan logistik untuk mengantisipasi kemungkinan evakuasi lebih lanjut.
Pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT telah menetapkan status tanggap darurat dan melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak. Tim SAR dan personel gabungan dari TNI, Polri, dan relawan juga telah dikerahkan untuk membantu evakuasi dan memberikan bantuan kepada para pengungsi.
Meskipun status Gunung Lewotobi Laki-laki telah diturunkan menjadi Siaga, pihak berwenang terus memantau aktivitas gunung secara intensif. Peningkatan aktivitas vulkanik yang terjadi hari ini menunjukkan bahwa gunung tersebut masih berpotensi untuk meletus lebih besar lagi. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan terbaru dari pihak berwenang.
Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki hari ini menunjukkan bahwa meskipun status gunung telah diturunkan, ancaman dari gunung berapi tersebut belum sepenuhnya berakhir. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan mereka. Pemerintah setempat terus melakukan pemantauan dan evakuasi jika diperlukan untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut dari letusan ini.