Eric García Beberkan Formula Barcelona: Kecerdasan Taktik Atasi Kelelakan Fisik

project7alpha – Bek Barcelona Eric García mengungkapkan rahasia di balik kemenangan 3-0 atas Osasuna di Camp Nou, yang mengokohkan puncak klasemen LaLiga. “Kami memang tak punya energi optimal, tapi kecerdasan membaca permainan jadi senjata,” tegasnya kepada EFE usai laga.

Dominasi Tanpa Ampun di Babak Pertama

Robert Lewandowski membuka keunggulan Blaugrana lewat tendangan penalti di menit ke-11 setelah pelanggaran David García atas Gavi. Pemain berusia 19 tahun itu sendiri menggandakan skor delapan menit kemudian dengan sundulan kepala memanfaatkan umpan silang Raphinha2. Barcelona menguasai 68% penguasaan bola sepanjang babak pertama.

Strategi ‘Hemat Energi’ Xavi Hernandez

Pelatih Xavi Hernandez memilih merotasi empat pemain utama menyikapi jadwal padat. Gavi, Pedri, dan Frenkie de Jong bermain sebagai gelandang serang dengan pola 4-3-. Taktik ini sukses menetralisasi permainan fisik Osasuna.

Momen Penentu Raphinha

Pemain sayap asal Brasil Raphinha menutup golok dengan tendangan volley spektakuler di menit ke-61. Aksi ini menjadi gol ketiganya di LaLiga musim ini. Kiper Marc-André ter Stegen hanya sekali bekerja keras menghalau tembakan Chimy Ávila di menit ke-55.

Deretan Fakta Penting

  • Barcelona melakukan 623 umpan akurat (89% kesuksesan)
  • Osasuna hanya 1 tembakan tepat sasaran dari 7 percobaan
  • Eric García memenangkan 100% duel udara

Respons Pelatih Osasuna

Jagoba Arrasate mengakui keunggulan taktik Barcelona: “Mereka lebih cerdik memanfaatkan momentum meski fisik tak prima.” Pelatih asal Basque itu kecewa dengan performa lini belakang yang melakukan 15 kesalahan umpan.

Dampak Kemenangan

Kemenangan ini mengangkat Barcelona ke 72 poin, delapan angka di atas Real Madrid yang masih menyimpan satu laga cadangan. Xavi menyatakan timnya fokus pada laga kontra Las Palmas sebelum duel panas melawan PSG di Liga Champions.

Eric García menegaskan semangat tim tetap tinggi: “Kami belajar dari kegagalan musim lalu. Kini semua pemain paham cara merespons tekanan fisik dengan taktik.” Pernyataan ini menyiratkan kesiapan Barcelona menghadapi marathon laga sisa musim5.